Selasa, 02 Oktober 2012

obat tradisional


Materi          : OBAT  TRADISIONAL DAN FITOMARMAKA
Pelajaran       : FARMAKOGNOSI
Guru Pengajar : Bu. Arista Wahyu Ningsih, S. Farm., Apt.
Nama Siswa   : Dikka Aprilia
NIS              : 081/004.079
Kelas            : (XI)
Program Keahlian : FARMASI

“OBAT TRADISIONAL DAN FITOFARMAKA”

Menurut Permenkes RI No. 246­/­Men­kes­/Per/V/1990 Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan tersebut, yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman

Menurut Permenkes RI No. 760/Menkes/Per/IX/1992 Fitofarmaka adalah sediaan obat dan OT yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya, bahan bakunya terdiri dari simplisia atau sediaan galenik yang telah memenuhi pesyaratan yang berlaku.

BENTUK- BENTUK SEDIAAN FITOFARMAKA ADA 2 MACAM :

Ø  Sediaan Oral : terdiri dari serbuk , seduhan , pil ,sirup, dan sediaan terdispersi
Ø Sediaan Topical : terdiri dari salep/krim, beak dan suppositoria.

JENIS OBAT TRADISIONAL PADA ZAMAN DAHULU ADA 2 KELOMPOK :

·      Jamu
·      Fitofarmaka


JENIS OBAT TRADISIONAL PADA ZAMAN SEKARANG ADA 3 KELOMPOK :

ü Jamu adalah Obat tradisional yang disediakan secara tradisional dengan berbagai sediaan berupa bentuk serbuk , pil , dan cairan berisi seluruh bahan tanaman digunakan secara tradisional.


PENANDAAN JAMU :

Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik bahan baku dan produk jadinya telah distandardisasi. 



PENANDAAN FITOFARMAKA :


ü Obat Herbal Terstandar adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinis dan bahan bakunya telah distandardisasi

PENANDAAN OBAT HERBAL TERSTANDAR:



PERBEDAAN OBAT TRADISIONAL DAN FITOFARMAKA

OBAT TRADISIONAL
FITOMARMAKA
Ø Untuk pengobatan standar
o  Untuk pengobatan masyarakat
Ø Khasiat dari pengalaman
Ø Tujuan untuk promotif
o  Khasiat berdasarkan penelitian
Ø Indikasi dan pengujian tidak jelas
o  Tujuan untuk kuratif dan pengujian jelas
Ø Bahan baku belum terstandarisasi
o  Sudah terstandarisasi

Bahan-bahan yang digunakan mempunyai criteria :

1. JAMU :
v Aman
v Khasiat dibuktikan secara data empiris
v Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku





2.   FITOFARMAKA :
·       aman
·       khasiat dibuktikan berdasar uji praklinik, uji klinik standarisasi
·       memenuhi persyaratan mutu

3.    OBAT HERBAL TERSTANDAR :
§  Aman
§  Khasiat dibuktikan secara ilmiah atau praklinik dilakukan standarisasi terhadap bahan baku digunakan dalam produk jadi
§  Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku